OPINI HARAPAN MENJADI BANGSA YANG BESAR
INDONESIA sejahtera ialah gagasan sekaligus cita-cita. Sebagai sebuah
gagasan, ia semestinya bukan cuma didengungkan, melainkan juga harus
diwujudkan. Sebagai sebentuk cita-cita, ia seharusnya bukan sekadar
digantung setinggi langit, melainkan harus dibumikan.
Menjadi
tugas pemimpin untuk memimpin segenap kekuatan rakyat dalam mewujudkan
gagasan dan mencapai cita-cita Indonesia sejahtera tersebut. Rakyat
telah mengamanatkannya kepada para pemimpin melalui pemilihan umum.
Itu
artinya rakyat percaya pemimpin yang mereka pilih dalam pemilu akan
menuntun mereka menyusuri jalan kesejahteraan demi kedaulatan bangsa.
Harapan rakyat kepada para pemimpin begitu melambung tak terbendung.
Dimulai
hari ini, 20 Oktober 2014, hingga lima tahun mendatang rakyat
memercayakan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
untuk memimpin bangsa ini melangkah menapaki kehidupan dan peradaban
yang lebih baik.
Langkah itu haruslah langkah besar, serempak,
cepat, dan tepat karena bangsa ini tertinggal terlampau jauh jika
dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dulu maju. Hanya
dengan langkah seperti itu, kita kelak bisa menegakkan kepala di hadapan
bangsa-bangsa lain.
Modal sosial yang dimiliki Jokowi-JK untuk menjalankan tugas itu bukan cuma besar, melainkan juga hebat.
Sebagian besar rakyat memilih mereka pada pilpres 9 Juli 2014. Dukungan rakyat berlanjut hingga hari ini ketika Jokowi dilantik sebagai Presiden Ketujuh Republik Indonesia melalui prosesi syukuran rakyat.
Apakah
rakyat akan senantiasa menyokong Jokowi-JK hingga lima tahun mendatang,
itu sangat bergantung pada performa pemerintah. Rakyat teguh mendukung
Jokowi-JK jika keduanya sungguh-sungguh konsisten melaksanakan berbagai
janji mereka untuk menyejahterakan rakyat.
Modal moral yang
digenggam Jokowi-JK tak kalah hebatnya. Tokoh bangsa sangat menyokong
Jokowi-JK. Kemarin, para tokoh dan umat lintas agama mendoakan keduanya
sukses mengantar bangsa ini memasuki gerbang kesejahteraan.
Akankah
pemuka dan umat beragama terus mendukung secara moral, itu juga sangat
bergantung pada performa moral dan etika pemerintahan. Bila pemerintah
sanggup menjaga moral, tidak melakukan perbuatan tercela, serta
menjauhkan diri dari perilaku korup, tokoh bangsa, tokoh agama, dan umat
beragama konsisten mendukung mereka secara total.
Modal politik
mulai mengalir menopang pemerintahan Jokowi-JK. Sebelumnya, dinamika
politik Tanah Air amat mendebarkan sekaligus menggusarkan. Penguasaan
pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat oleh
koalisi oposisi dikhawatirkan bakal menggo yahkan pemerintahan.
Namun,
melalui serangkaian pertemuan dan pembicaraan, kebekuan politik
mencair. MPR, DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah menjamin mendukung
pemerintahan. Yang paling mutakhir tentu sokongan dari Prabowo Subianto,
bekas rival Jokowi dalam pilpres lalu. Keduanya bertekad bersatu
membangun Indonesia.
Meski disertai ungkapan Sejauh Jokowi
menjalankan program prorakyat, kita mencatat dukungan politik itu
bukan sekadar basabasi. Justru Jokowi-JK harus menjadikan ungkapan itu
sebagai cemeti untuk terus berada di jalan yang benar, jalan yang
menyejahterakan rakyat, bukan di jalan yang sesat, jalan yang
menyengsarakan rakyat.
Jokowi-JK juga mesti memperlakukan ungkapan
itu sebagai lonceng peringatan untuk terus membuka ruang komunikasi
politik. Modal ekonomi berupa respons positif dari pasar menyongsong
Jokowi-JK manakala mereka menghadirkan kabinet yang dianggap bakal
mendorong menggeliatnya sektor ekonomi. Modal ini amat penting untuk
memacu pertumbuhan dan pemerataan.
Amat mustahil negara ini
sanggup menyejahterakan rakyatnya tanpa pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan pemerataan yang memadai. Sesungguhnya sempurna sudah modal
pemerintahan baru ini. Namun, Jokowi dan JK mesti memahami bahwa di
balik modal dan dukungan itu terselip harapan besar. Jokowi pantang
membuat harapan akan kesejahteraan yang telanjur melambung itu harus
terhuyung-huyung dan limbung, lalu tersudut-sudut di ruang hampa.
Tugas
presiden dan wakil presiden ialah mendamaikan ekspektasi dan realisasi.
Tantangan memang tidak ringan. Hanya melalui kemampuan mengelola semua
modal itu, Jokowi-JK mampu mengayunkan langkah besar agar Indonesia
sungguh-sungguh menjadi bangsa besar
Daftar Pustaka:
http://mediaindonesia.com/editorial/read/247/langkah-besar-menjadi-bangsa-besar/2014-10-20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar